"Muballighah bersama umat berjuang memuliakan perempuan dan generasi di bawah naungan khilafah, negara yang mensejahterakan"
Subhanallah
walhamdulillah, acara Liqa' Muharram MHTI bersama muballighah dan
muhibbatul muballighah yang diselenggarakan di auditorium Ponpes
Al-Basyariyah Cigondewah pimpinan Buya Drs. KH. Saeful Azhar berjalan
lancar dan penuh khidmat. Sekitar 1300 peserta berdatangan dari berbagai
tempat di Jawa Barat. Dan yang menggembirakkan, Alhamdulillah, jumlah
ini melebihi target dari yang sudah ditetapkan panitia.
Cuacapun cukup kondusif, pdhl menurut informasi, hari2 sebelumnya daerah tempat berlangsungnya acara terus diguyur hujan bahkan sempat banjir dan listrik mati. Hujan, atas izin Allah, justru turun setelah seluruh peserta berangkat pulang dengan kendaraannya masing2.
Meski acara berbentuk orasi, namun nyaris seluruh peserta tidak ada yang beranjak ke luar ruangan. Dari awal hingga akhir, mereka khusuk mendengarkan paparan seluruh pembicara, tentang urgensi dan wajibnya perjuangan menegakkan syariah dan khilafah serta bagaimana gambaran cara khilafah mensejahterakan umat termasuk perempuan dan generasi. Bahkan di sela-sela acara tsb, takbir bergemuruh memenuhi ruangan auditorium, dan sesekali tampak para peserta yang mengusap air mata karena kerinduan akan datangnya pertolongan Allah dalam perjuangan mengembalikan izzul islam wal muslimin yang berat ini.
Acara Liqa' Muharram 1434 H ini digelar serentak oleh Muslimah HTI di berbagai kota besar di seluruh Indonesia dalam rangka mengumpulkan energi dan semangat perjuangan syariah dan khilafah yang saat ini masih terserak. Melalui acara ini, para muballigah dan muhibbatul muballighah yang sebelumnya memang sudah paham dan sepakat mengenai kewajiban menegakkan syariat dalam wadah khilafah dimotivasi untuk lebih proaktif, kreatif dan lebih gencar lagi meyebarkan pemahaman islam ideologis ke tengah umat di berbagai kesempatan, hingga islam dan khilafah akan menjadi opini umum dan menjadi energi pendorong terjadinya perubahan hakiki ke arah Islam.
Semoga Allah swt berkenan menjadikan ikhtiar kecil ini, sebagai salah satu anak tangga menuju kemenangan. Sungguh, hanya dengan penerapan Islam dalam naungan khilafah, negeri ini, bahkan seluruh dunia, akan sejahtera dan penuh berkah. Dan umat Islampun --termasuk kaum perempuan-- akan beroleh kembali kemuliaan yang sejatinya merupakan miliknya, tak hanya di dunia, tapi juga di akhirat. [SNA]
Cuacapun cukup kondusif, pdhl menurut informasi, hari2 sebelumnya daerah tempat berlangsungnya acara terus diguyur hujan bahkan sempat banjir dan listrik mati. Hujan, atas izin Allah, justru turun setelah seluruh peserta berangkat pulang dengan kendaraannya masing2.
Meski acara berbentuk orasi, namun nyaris seluruh peserta tidak ada yang beranjak ke luar ruangan. Dari awal hingga akhir, mereka khusuk mendengarkan paparan seluruh pembicara, tentang urgensi dan wajibnya perjuangan menegakkan syariah dan khilafah serta bagaimana gambaran cara khilafah mensejahterakan umat termasuk perempuan dan generasi. Bahkan di sela-sela acara tsb, takbir bergemuruh memenuhi ruangan auditorium, dan sesekali tampak para peserta yang mengusap air mata karena kerinduan akan datangnya pertolongan Allah dalam perjuangan mengembalikan izzul islam wal muslimin yang berat ini.
Acara Liqa' Muharram 1434 H ini digelar serentak oleh Muslimah HTI di berbagai kota besar di seluruh Indonesia dalam rangka mengumpulkan energi dan semangat perjuangan syariah dan khilafah yang saat ini masih terserak. Melalui acara ini, para muballigah dan muhibbatul muballighah yang sebelumnya memang sudah paham dan sepakat mengenai kewajiban menegakkan syariat dalam wadah khilafah dimotivasi untuk lebih proaktif, kreatif dan lebih gencar lagi meyebarkan pemahaman islam ideologis ke tengah umat di berbagai kesempatan, hingga islam dan khilafah akan menjadi opini umum dan menjadi energi pendorong terjadinya perubahan hakiki ke arah Islam.
Semoga Allah swt berkenan menjadikan ikhtiar kecil ini, sebagai salah satu anak tangga menuju kemenangan. Sungguh, hanya dengan penerapan Islam dalam naungan khilafah, negeri ini, bahkan seluruh dunia, akan sejahtera dan penuh berkah. Dan umat Islampun --termasuk kaum perempuan-- akan beroleh kembali kemuliaan yang sejatinya merupakan miliknya, tak hanya di dunia, tapi juga di akhirat. [SNA]