INSPIRING QUR'AN :

وَسَارِعُواْ إِلَى مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

"Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhan-mu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertaqwa" (TQS. Ali-Imran : 133)

Selasa, 15 Juli 2014

AIR MATA PALESTINA:

By Siti Nafidah Anshory
 
Nyaris semua pengamat dan orator aksi melihat persoalan palestina hanya sebagai persoalan kemanusiaan,p ersoalan konflik berkepanjangan dan persoalan negara yang butuh dukungan untuk memperoleh kemerdekaan dalam konteks negara kebangsaan.

Wajar jika solusi yg mrk tawarkan adalah menyerukan pengiriman bantuan kemanusiaan, menghentikan konflik melalui jalur diplomasi dan mendesak PBB ...berperan aktif menekan israel untuk menghentikan agresi.

Padahal, jika melihat sejarah, akar masalah Palestina sangat jelas, yakni perampasan tanah kaum muslim oleh kafir harbi Israel atas restu Barat dan dukungan penguasa Negara-negara Arab.

Dari sejarah kita tahu, bahwa di balik eksisnya negara Israel, ada peran Barat yang sejak abad 15 berusaha meruntuhkan kekuatan politik Islam, yakni khilafah utsmaniyah. Dari sejarah pula kita tahu, bahwa penguasa negara2 Arab telah bersekongkol dengan Barat melumpuhkan kekuatan khilafah dari dalam demi keinginan memisahkan dr kekhilafahan utsmaniyah.

Jangan heran jika hingga hari ini tak satupun dari mrk yang serius menolong rakyat Palestina bebas dari penderitaan. Tak nampak pula penguasa Arab yg sungguh2 mengerahkan kemampuan untuk merebut kembali tanah Palestina ke pangkuan Islam padahal mereka punya tentara dan senjata...

Mereka bahkan cenderung diam melihat pembantaian demi pembantaian terjadi dan mencoba meredusir persoalan seolah hanya soal konflik internal dan konflik kemanusiaan yang solusinya justru mengukuhkan eksistensi negara Israel di jantung negeri Islam. Sungguh sangat terang dimana posisi mereka sebenarnya. Pemberian bantuan makanan dan obat-obatan tak bisa menutup kebusukan mereka dan apa yang mereka inginkan. Solusi "dua negara" dan "perdamaian" yang terus mereka dengungkan adalah buktinya. Mereka rela Israel ada dan rela atas perampokan hak saudaranya.

Mirisnya, kita di sini pun terjebak atas opini sesat yg mereka ciptakan.. Hingga dlm pandangan kita persoalan palestina menjadi sangat sederhana, yakni persoalan bangsa yang ingin merdeka. Lantas karena latah,kita turut kibarkan bendera "putih-hijau-merah" buatan penggagas perjanjian Sykes-Picot sebagai lambang dukungan agar Palestina menjadi "negara bangsa", negara yg lepas ikatan politik dari negara muslim lainnya, negara yang hingga kapanpun akan berjuang sendirian melawan agresi Israel karena bantuan ril saudara seakidah terhalang sekat imajiner bernama "negara bangsa".

Maka bukalah mata! Palestina butuh tentara pembebas dan institusi negara kuat yang menyatukan potensi muslim dunia bernama KHILAFAH ISLAMIYAH. Karena bantuan kemanusiaan hanya bermanfaat untuk korban saja, tapi takkan pernah mampu melumpuhkan pelakunya; melawan roket canggih israel dan kekejaman tentaranya.

Jadi, jangan pernah berharap pada solusi yang ditawarkan Barat, berupa perdamaian dan solusi jalan tengah yakni "dua negara bertetangga". Tidakkah kita belajar dari sejarah, bahwa israel tak pernah mengerti bahasa manusia. Karena mereka adalah bangsa bebal dan durhaka yang dikutuk Allah sebagai bangsa baboon dan species kera... yang hanya bisa dikalahkan melalui perang semesta di bawah panji khilafah, roya dan liwa..
[][][]

Sabtu, 05 Juli 2014

WOLES AJA ....


Seharusnya, orang-orang yang menganggap perjuangan menegakkan khilafah sebagai perjuangan yang utopis tak perlu marah atau takut... Apalagi sampai berusaha membuat berbagai fitnah untuk menjauhkan umat dari para pengembannya, menyalahkan keadaan pada mereka, atau menghabiskan waktu dan tenaga untuk membuat berbagai penghalang bagi langkah mereka... 

Biarkan saja mereka bicara semaunya tentang gagasan khilafah dan mimpi-mimpi di siang bolongnya.... Toh aktivitas mereka bukan aktivitas ril dan tak kan ada pengaruhnya.

[SNA]

RINDU KEMBALINYA ULAMA PEWARIS NABI

[MEMANG TAK SEMUA ULAMA SEPERTI INI]

Sejatinya, ulama mengajak umat mentaati Allah dan RasulNya, dan bukan mengajak melanggengkan sistem kufur demokrasi dengan cara menjadi timses calon-calon pemimpin sekuler-pluralis dan menyeru umat memilih salah satu di antara mereka.

Jika alasannya karena tidak ada pilihan, maka itulah yang seharusnya menjadi bahan muhasabah terkhusus para ulama. Selama ini dimana peran mereka hingga umat jauh dari syariat dan tak rindu hidup di bawah naungan syariatNya?

Para ulama seharusnya gencar mengingatkan umat, bahwa memilih hanya sekedar HAK, sementara mentaati Allah dan RasulNya adalah KEWAJIBAN. Bukankah kelak kedua-duanya akan dipertanggungjawabkan?

[SNA]