INSPIRING QUR'AN :

وَسَارِعُواْ إِلَى مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

"Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhan-mu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertaqwa" (TQS. Ali-Imran : 133)

Selasa, 29 Maret 2016

PLANET 50-50 BY 2030 (postingnya telat ..... :D)

Ya, tema hari perempuan Internasional tahun 2016 ini adalah "Planet 50-50 by 2030". Ini menegaskan tentang target kesetaraan mutlak antara laki-laki dan perempuan yang sebenarnya ingin diraih oleh kalangan feminis di berbagai bidang kehidupan, baik ekonomi, sosial maupun politik. Tentu saja bagi kaum muslimah kita harus waspada akan bahaya di balik target2 gerakan feminsime. Karena gerakan yang merupakan turunan ide sekularisme ini telah dimanfaatkan oleh negara adidaya untuk mengokohkan hegemoni kapitalisme dan penjajahan di dunia Islam dengan menjadikan perempuan sebagai alatnya. Mereka hendak menjauhkan kaum perempuan muslim dari jati dirinya sebagai arsitek generasi unggul penerus peradaban emas Islam. Dan atasnama pemberdayaan, kaum perempuan digiring untuk ikut bertanggungjawab menyelesaikan problem kemiskinan yang kian merebak akibat penerapan sistem kapitalisme global, hingga mereka berbondong-bondong masuk dunia kerja, meninggalkan anak dan keluarga mereka dan dengan rela hati menjadi pemutar mesin industri milik para kapitalis, sekaligus di saat sama menjadi pasar menjanjikan bagi produk industri mereka. Atasnama pemberdayaan juga kaum perempuan diracuni pemikiran bahwa peran dan status keibuan adalah peran dan status marginal, yang membuat kehidupan mereka tak berdaya, mundur ke belakang dan tertindas oleh kedigdayaan laki-laki dikarenakan mereka tergantung secara ekonomi. Mereka bahkan dicekoki pemikiran bahwa agama (Islam)lah yang bertanggungjawab atas nasib buruk yang dialami kaum perempuan, dikarenakan Islam dianggap melegitimasi ketidakadilan gender dengan menempatkan laki-laki pada posisi lebih tinggi daripada kaum perempuan, seperti nampak dalam aturan tentang kepemimpinan, nafkah, perwalian, pewarisan, poligami, aurat dan lain-lain. Oleh karenanya tak heran jika mereka lantang menuntut perubahan hukum ISlam dengan gagasan rekonstruksi fikih perempuan. Sungguh bahaya gerakan feminisme dan semua paham serta agenda yang diaruskannya sangat terang benderang. Mereka hendak mencerabut kaum perempuan dari fitrahnya sebagai ibu arsitek generasi peradaban emas Islam. Bahkan mencerabut keyakinan bahwa hanya dengan Islamlah kemuliaan perempuan dan umat secara keseluruhan akan bisa diwujudkan. Hingga umat ini makin lemah dan kehilangan kesempatan merebut kembali kemuliaan yang dirampas. 'Ala kulli hal, sudah saatnya kaum perempuan muslim bersatu melawan gagasan batil feminisme, membongkar kesesatannya dan membuka kedok penjajahan yang ada di balik jrgon2 manisnya. Sungguh Islam telah memberikan kemuliaan dan kesetaraan sejati bagi laki-laki dan perempuan, dengan cara melakukan berbagai ketaatan kepada Allah, baik dalam kedudukannya sebagai sama-sama manusia, maupun dalam kedudukannya sebagai makhluk dengan jenis kelamin dan peran sosial yang berbeda. Keadilan hakiki tidak terletak pada kesamaan status dan peran, tapi pada kesempatan sama meraih kemuliaan tertinggi di sisi Allah beserta pahala surga di keabadian kelak. "Dan janganlah kamu irihati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi laki-laki ada bagian yang mereka usahakan dan bagi perempuan (juga) ada bagian yang mereka usahakan. Dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karniaNya. Sesungguhnya Allah Maha Tahu atas segala sesuatu" (TQS. An-Nisa:32) ----- By Siti Nafidah Anshory-----

Tidak ada komentar: