INSPIRING QUR'AN :

وَسَارِعُواْ إِلَى مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

"Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhan-mu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertaqwa" (TQS. Ali-Imran : 133)

Kamis, 10 September 2015

MEMERDEKAKAN PEMIKIRAN

 Image result for ironi kemerdekaan indonesiaBy Siti Nafidah Anshory

Melihat bagaimana masyarakat Indonesia memaknai dan larut dalam euphoria perayaan kemerdekaan, kian menambah keyakinan bahwa yang urgen dan relevan dilakukan oleh jamaah dakwah yang bercita-cita membangkitkan umat dengan kebangkitan yang hakiki adalah MENGUBAH PEMIKIRAN DENGAN IDEOLOGI ISLAM, bukan yang lain!

Bayangkan! Bagaimana bisa mayoritas bangsa ini berpikir dan merasa sudah merdeka padahal sesungguhnya penjajahan masih berlangsung dalam bentuk yang sangat halus dan justru lebih berbahaya dari penjajahan fisik.

Secara politik, negeri ini kian terkooptasi oleh hegemoni negara adidaya pengusung kapitalisme global, hingga kedaulatan hilang dan penguasanya nyaman menjadi pengekor. Secara ekonomi, mayoritas rakyat sangat jauh dari sejahtera karena sumberdaya yang melimpah dimilikinya justru dikuasai segelintir pengusaha bahkan diserahkan kepada asing. Dalam aspek hukum, yang berlaku juga masih hukum sekuler ala belanda yang alih-alih menjadi benteng kemaksiatan, malah justru melegitimasi kemunkaran. Aspek budaya apalagi. Rakyat negeri ini kian kehilangan jati dirinya sebagai muslim,tersibghah budaya kafir yang jauh dari nilai-nilai ruhiyah ilahiyah, serba permissif dan penuh kerusakan.

Alhasil merdeka bagi rakyat indonesia, selain hanya dimaknai sekadar bebas dari penjajahan militeristik,  tapi juga dimaknai se mbagai merdeka berbuat semaunya, merdeka buka-buka aurat, merdeka gaul bebas, merdeka gonta ganti agama, merdeka bicara nyablak, merdeka nyolong duit rakyat, dll. Wajar jika meski umur kemerdekaan sudah tua, keadaan tetap begini-begini saja. Bahkan umat Islam di tengah percaturan politik dunia, seolah antara ada dan tiada.

Jadi, sebenarnya sangat mudah kita baca, bahwa problem mendasar yang dihadapi umat hari ini adalah MUNDURNYA TARAF BERPIKIR dan jauhnya mereka dari sumber kebangkitan hakiki yakni IDEOLOGI ISLAM. Sehingga sekali lagi, ini kian meyakinkan saya, bahwa yang seharusnya menjadi prioritas utama aktivitas jamaah dakwah yang bercita-cita membangkitkan umat dengan kebangkitan yang hakiki adalah MENGUBAH PEMIKIRAN umat dengan IDEOLOGI ISLAM, bukan yang lain!

[][][]

3 komentar:

Unknown mengatakan...

assalamu alaikum kak sitinafidah.. perkenalkan nama saya ina.. saya suka baca postingan kk tapi baru ini saya folow kk... saya mau deh shring ama kk seputar islam boleh gak yah? salam kenal

Husnul Khotimah mengatakan...

Wa 'alaykumsalam wrwb. Dik @Ina RatuB, terimakasih yaa atas apresiasinya... senang sekali bisa berkenalan...Insya Allah sy bersedia sharing dengan dik Ina... smg mendatangkan keberkahan...

Unknown mengatakan...

lewat email gi mana kak? saya ada email: ina.ratu@gmail.com..
banyak sekali hal2 dalam islam yg mau saya tau banyak.. sy seorang bidan kak berusia 22 tahun saat ini, ada dalam hati saya yang menolak sesuatu di dunia ini karena saya meresa ini menentang hukum Allah tapi saya blum tau apa.... dari tulisan demi tulisan kk Subhanallah,, banyak sekali pengetahuan yang saya dapat, betapa indahnya Agama saya dan sayangnya saya yang islam dari lahir kenapa,kok bisa gak tau betapa agama saya itu adalah agama luar biasa istimewa, seperti yg tulisan kk katakan, bagaimana perempuan itu Allah sangat muliakan, trus ternyata barat amerika itu seperti musuh dalam selimut yah kak, selama ini saya selalu bangga sja dengan negara super power itu, dan ternyata saya jujur kak nangis betapa tidak bahwaa ternyata islam saat ini benar2 seperti yang Rasulullah Salallahu Alaihi Wassalam katakan umat islam banyak tapi bak umpama buih di lautan yang menjadi santapan mangsa yg berebut, ngeri deh saya kalau liat sekarang.. tapi solusinya harus gi mana kak? apakah harus mondok di pesantren mempelajari islam lagi kak.. sementara usia saya sudah 22 tahun, saya merasa saya terlambat mempelajari islam ke pesantren kak.. mohon jawabannya bila kk ada luang yah :)