INSPIRING QUR'AN :

وَسَارِعُواْ إِلَى مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

"Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhan-mu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertaqwa" (TQS. Ali-Imran : 133)

Kamis, 23 Desember 2010

Momentum Hari Ibu, 22 Desember 2010 "IBU INDONESIA TOLAK KAPITALISME, PERJUANGKAN SYARIAH & KHILAFAH"


Muslimah HTI Pertanyakan Kesetaraan Gender
Rabu, 22 Desember 2010 | 11:45 WIB


HTI melakukan aksi damai dalam peringatan Hari Ibu di Gedung Sate, Bandung, Jabar (22/12). (TEMPO/Prima Mulia/http://www. tempointeraktif.com)

TEMPO Interaktif, Bandung - Ratusan anggota Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia Jawa Barat mempertanyakan kesetaraan gender dalam aksi memperingati Hari Ibu di depan Gedung Sate, Bandung Rabu (22/12). Ketua Muslimah HTI Jawa Barat Siti Nafidah menuding kebijakan tentang kesetaraan gender justru menyebabkan kaum ibu mengabaikan perannya sebagai pendidik generasi.

Sejumlah fakta menurut Siti telah menunjukkan hal itu. Di antaranya, data yang dirilis BKKBN menyebutkan separuh dari remaja perempuan usia 13-15 tahun mengaku sudah pernah melakukan hubungan seks pra nikah, serta data yang menunjukkan 30 persen pelaku aborsi di Indonesia merupakan remaja. "Ini buat kita sebuah pertanyaan, di mana peran ibu," kata Siti.

Dia menuding, kondisi ini disebabkan sistem yang ada. Siti mengajak, di Hari Ibu ini, untuk mengingatkan lagi peran ibu sebagai pemelihara peradaban. "Yang kita butuhkan, bagaimana mengoptimalkan peran ibu, ini menyangkut kondisi masa depan bangsa," kata Siti.

Aksi ratusan perempuan itu "menggantikan" perayaan Hari Ibu yang tengah berlangsung di depan Gedung Sate Bandung. Unjuk rasa itu berlangsung di penghujung acara peringatan Hari Ibu yang di gelar pemerintah Jawa Barat yang tengah menggelar pertunjukan tari-tarian.

Ratusan perempuan itu memadati pintu masuk di depan pintu gerbang Gedung Sate. Masing-masing membawa poster kertas, di antaranya ditulisi: "Jangan Jual Ibuku Demi Devisa Negara", dan "Sibuk Berkarir=Tuntutan Kapitalisme". Di antaranya, ada yang menggelar aksi teatrikal, para ibu yang mengusung replika glondongan kayu di atas kepalanya.

AHMAD FIKRI


-------------

Rabu, 22/12/2010 12:19 WIB
Demo HTI di Hari Ibu
Single Parent Tarik Gulungan Tikar Berlabel Kapitalisme
Vita Principalia - detikBandung

Bandung - Momentum Peringatan Hari Ibu dimanfaatkan oleh 500-an muslimah Hizbut Tahrir Indonesia Jabar berunjuk rasa di depan Gedung Sate, Rabu (22/12/2010). Mereka prihatin dengan bergesernya peran ibu sebagai pencetak generasi muda gara-gara kapitalisme.

Hal itu mereka perlihatkan dengan menggelar teaterikal. Beberapa orang perempuan terlihat membawa gulungan tikat yang dibalut kertas bertuliskan 'kapitalisme'. Beberapa perempuan itu berkalung kertas, yang antara lain bertuliskan 'single parent', 'ibu menyusui', 'lanjut usia'.

Di belakang mereka tampak seorang perempuan berkalung 'kapitalisme' sambil memegang pecut. Ini digambarkan bahwa perempuan Indonesia saat ini tengah diperbudak kapitalisme.

"Sengaja kami gunakan momen hari ibu untuk menolak kapitalisme," ujar Ketua Muslimah DPD I HTI Jabar Siti Nafidah di sela-sela aksi. Menurutnya peran ibu harus dioptimalkan untuk menggagalkan kapitalisme.

Aksi berakhir pukul 12.00 WIB. Sebagian massa masih memegang poster bertuliskan 'wanita miskin, wanita sengsara = korban kapitalisme'
(ern/ern)

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Subhanallah...Allahu akbar...
Syukron khoir ya Tetehku..atas infonya...