INSPIRING QUR'AN :

وَسَارِعُواْ إِلَى مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

"Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhan-mu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertaqwa" (TQS. Ali-Imran : 133)

Sabtu, 01 Desember 2012

PALESTINA MERDEKA?

By Siti Nafidah Anshory

Kemarin, PBB secara simbolis memberi pengakuan atas Palestina sebagai sebuah negara. Bagi yang memimpikan Palestina merdeka sebagai sebuah negara bangsa, peristiwa ini tentu dipandang sebagai hal yang menggembirakan. Seolah-olah dengan pengakuan ini persoalan Palestina dan perjuangan panjang rakyatnya sudah selesai begitu saja. 
Tapi tahukah anda, bahwa pengakuan Palestina sebagai sebuah negara oleh PBB ini sebenarnya harus dibayar mahal dengan pengakuan Israel sebagai negara? Dan tahukah pula anda, bahwa yang sesungguhnya diuntungkan dari keberadaan keduanya adalah entitas Yahudi juga? Betapa tidak, fakta menunjukkan, bahwa lebih dari 50% penduduk Palestina justru beragama Yahudi. Sementara sisanya beragama nasrani dan sebagian kecil yang merupakan Muslim. (http://www.pedomannews.com/asia-afrika-australia/9090-mehdawi-50-penduduk-palestina-beragama-yahudi)

Sungguh, disadari atau tidak, selama ini kita sudah masuk perangkap yang diciptakan Barat sebagai sekutu terbaik Israel. Perangkap yang membuat kita berani mengkhianati khalifah Umar bin Khaththab pembuka kunci al-Quds, Shalahuddin Al-Ayubi dan para syuhada pembebas Palestina di masa khilafah serta para syuhada intifadhah.

Perangkap tersebut adalah opini tentang "memerdekakan Palestina" sebagai negara bangsa dan membangun "Perdamaian" dengan Yahudi. Padahal  kata "perdamaian" dan seruan/propaganda/tuntutan "kemerdekaan Palestina" dari penjajahan Israel hanyalah jebakan agar umat Islam bersedia menerima solusi jalan tengah dan  mengakui keberadaan entitas Yahudi berikut negaranya yang bernama Israel. Seolah-olah, kita diminta berdamai dengan perampok yang masuk rumah kita, kemudian membunuhi anak2 kita dan memperkosa isteri, anak perempuan dan saudari2 kita, lalu membuat diktum2 kesepakatan tentang pembagian otoritas atas rumah yang sebenarnya milik kita.
Ketahuilah bahwa sesungguhnya akar masalah Palestina adalah "adanya tanah kaum Muslimin yang dirampas" oleh Yahudi la'natullah 'alayhim. Solusi syar'iy atasnya hanyalah satu, yakni JIHAD untuk mengusir mereka dari tanah milik umat Islam, baik dengan jihad yang bersifat defensif seperti dilakukan hari ini, maupun dengan jihad ofensif dibawah komando seorang khalifah yang akan mengerahkan seluruh potensi umat Islam di negeri2 Muslim, termasuk angkatan bersenjatanya.

Dengan demikian, tidak ada kata "perundingan", tidak ada kata "damai", atau "solusi jalan tengah" bagi Yahudi. Kecuali jika mereka mau menyerahkan setiap jengkal bumi Palestina yang telah dirampas ke pangkuan pemilik sejatinya, yakni umat Islam. [][]

Tidak ada komentar: