INSPIRING QUR'AN :

وَسَارِعُواْ إِلَى مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

"Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhan-mu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertaqwa" (TQS. Ali-Imran : 133)

Selasa, 30 November 2010

INILAH DAMPAK NYATA PENERAPAN SISTEM KAPITALIS SEKULAR LIBERAL


SEBAGIAN PEREMPUAN ABG DI JABOTABEK MELAKUKAN SEX SEBELUM MENIKAH
Selasa, 30 November 2010 @ 00:00:00

JAKARTA–bkkbn online:Tren meningkatnya seks bebas di kalangan pelajar patut mendapat perhatian berbagai kalangan. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memperoleh fakta bahwa saat ini makin sulit menemukan remaja putri yang perawan (virgin) di kota-kota besar. Berdasar survei yang diadakan di Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi, BKKBN menemukan bahwa separo remaja perempuan sudah melakukan seks sebelum menikah. Bahkan, tidak sedikit yang hamil di luar nikah.

Rentang usia remaja perempuan yang pernah berhubungan seks di luar nikah itu 13–18 tahun atau usia ABG (anak baru gede). ’’Kami melakukan survei terhadap 100 remaja perempuan. Hasilnya, 51 orang di antara mereka sudah tidak perawan,’’ ujar Kepala BKKBN Sugiri Syarief di sela peringatan Hari AIDS Sedunia di Lapangan Parkir Monas, Jakarta, kemarin (28/11). Temuan serupa juga didapati di kota-kota besar lain di Indonesia. Selain di Jabodetabek, survei yang sama dilakukan di Surabaya, Medan, Bandung, dan Jogjakarta. Hasilnya, remaja perempuan lajang di Surabaya yang sudah hilang kegadisannya 54 persen Di Medan jumlahnya 52 persen, Bandung 47 persen, dan Jogjakarta 37 persen. Menurut Sugiri, data itu dikumpulkan BKKBN lewat survei sepanjang 2010.

’’Ini ancaman yang diam-diam bisa menghancurkan masa depan bangsa. Jadi, harus segera ditemukan solusinya,’’ ujar dia. Meningkatnya perilaku seks bebas, khususnya di kalangan remaja, berimbas pada kasus infeksi dan penularan HIV/AIDS di Indonesia. Perilaku seks bebas memicu meluasnya kasus HIV/AIDS tersebut. Data Kemenkes pada pertengahan 2010 menyebutkan, kasus HIV/ AIDS di Indonesia terdiri atas 21.770 kasus AIDS positif dan 47.157 kasus HIV positif. Persentase pengidap usia 20–29 tahun mencapai 48,1 persen dan usia 30–39 tahun sebanyak 30,9 persen. Kasus penularan HIV/AIDS terbanyak terjadi pada kalangan heteroseksual (49,3 persen) dan lewat IDU atau jarum suntik (40,4 persen).

Menurut Sugiri, fenomena free sex di kalangan remaja tidak hanya menyasar pada kalangan pelajar, tetapi juga didapati pada kelompok mahasiswa. Di antara 1.660 responden mahasiswi di Jogjakarta, sekitar 37 persen mengaku sudah kehilangan kegadisan. Dia menuturkan, selain masalah seks pranikah, remaja dihadapkan pada dua masalah besar terkait dengan penularan HIV/AIDS. ’’Yakni, tingkat aborsi yang tinggi dan penyalahgunaan narkoba,’’ kata Sugiri. Data Kemenkes menyebutkan bahwa pengguna narkoba di Indonesia saat ini 3,2 juta jiwa. Sebanyak 75 persen di antara mereka atau 2,5 juta jiwa merupakan remaja. Tingkat kehamilan di luar nikah juga sangat tinggi. Sugiri mengungkapkan, rata-rata terdapat 17 persen kehamilan di luar nikah yang terjadi setiap tahun. Sebagian di antara jumlah tersebut bermuara pada aborsi. Grafik aborsi di Indonesia, kata dia, masuk kategori lumayan tinggi dengan jumlah rata-rata per tahun 2,4 juta jiwa. ’’Ini adalah problem nasional yang harus dihadapi bersama. Jadi, bukan lagi tabu untuk dibicarakan demi menemukan solusi yang tepat,’’ kata dia.(indopos)

Tidak ada komentar: